Penamaan Dukuh Sijaha

Dukuh Sijaha terletak 3,5 kilometer dari Dukuh Bedagung. Seperti Dukuh lainnya, Permukiman ini memiliki pola berumpun, satu Dukuh dengan Dukuh lain dipisahkan bentang alam, di area permukiman rumah rumah warga saling berdekatan. Sepanjang perjalanan menuju Dukuh Sijaha, terlihat bentangan (landscape) perbukitan yang indah, termasuk pemandangan Curug Kutabangsa yang megah di kejauhan. Mendekati Dukuh, hamparan kebun jagung milik warga menjadi penanda semakin dekat dengan kawasan permukiman.Dukuh Sijaha terletak 3,5 kilometer dari Dukuh Bedagung. Seperti Dukuh lainnya, Permukiman ini memiliki pola berumpun, satu Dukuh dengan Dukuh lain dipisahkan bentang alam, di area permukiman rumah rumah warga saling berdekatan. Sepanjang perjalanan menuju Dukuh Sijaha, terlihat bentangan (landscape) perbukitan yang indah, termasuk pemandangan Curug Kutabangsa yang megah di kejauhan. Mendekati Dukuh, hamparan kebun jagung milik warga menjadi penanda semakin dekat dengan kawasan permukiman.
Sijaha berasal dari kata “ajaha” yang berarti “ndilalah” atau “untungnya”. Cerita tentang Sijaha terkait dengan pelarian Putri Tanjung. Diceritakan Putri Tanjung akan dinikahkan dengan Orang Belanda, namun Putri Tanjung menolak dan memilih untuk melarikan diri. Jalur pelarian Putri Tanjung meliputi Kandangserang, Wadas Sinatar, Wangkelang, Sasak, Mendelun, Bojongireng, Sitatah, Sawangan, Batasari, dan berdiam lama di Alas Sijaha. Dalam bahasa lokal “Ajaha Putri Tanjung umpetan ten mriki” yang artinya “Untungnya Putri Tanjung bersembunyi di sini”. Sehingga Dukuh ini dinamakan Sijaha.Sijaha berasal dari kata “ajaha” yang berarti “ndilalah” atau “untungnya”. Cerita tentang Sijaha terkait dengan pelarian Putri Tanjung. Diceritakan Putri Tanjung akan dinikahkan dengan Orang Belanda, namun Putri Tanjung menolak dan memilih untuk melarikan diri. Jalur pelarian Putri Tanjung meliputi Kandangserang, Wadas Sinatar, Wangkelang, Sasak, Mendelun, Bojongireng, Sitatah, Sawangan, Batasari, dan berdiam lama di Alas Sijaha. Dalam bahasa lokal “Ajaha Putri Tanjung umpetan ten mriki” yang artinya “Untungnya Putri Tanjung bersembunyi di sini”. Sehingga Dukuh ini dinamakan Sijaha.
Terdapat petilasan yang diyakini adalah tempat Putri Tanjung bersembunyi. Petilasan tersebut berupa cekungan di aliran sungai, tempat tersebut bernama Kali Jodho. Terletak di sebuah aliran sungai, Kali Jodho bukan sekadar aliran air biasa, melainkan dipercaya menyimpan nilai kekeramatan yang diwariskan dari masa lampau.Terdapat petilasan yang diyakini adalah tempat Putri Tanjung bersembunyi. Petilasan tersebut berupa cekungan di aliran sungai, tempat tersebut bernama Kali Jodho. Terletak di sebuah aliran sungai, Kali Jodho bukan sekadar aliran air biasa, melainkan dipercaya menyimpan nilai kekeramatan yang diwariskan dari masa lampau.
Salah seorang tokoh desa, Pak Bari menuturkan bahwa air dari sungai tersebut memiliki keistimewaan tertentu. Konon, mereka yang mandi di sana dengan niat baik akan dimudahkan dalam urusan mendapatkan jodoh. Cerita semacam ini, bukan hanya menjadi bagian dari kepercayaan, melainkan juga menegaskan hubungan erat antara manusia dan alam.Salah seorang tokoh desa, Pak Bari menuturkan bahwa air dari sungai tersebut memiliki keistimewaan tertentu. Konon, mereka yang mandi di sana dengan niat baik akan dimudahkan dalam urusan mendapatkan jodoh. Cerita semacam ini, bukan hanya menjadi bagian dari kepercayaan, melainkan juga menegaskan hubungan erat antara manusia dan alam.
“ Ajaha Putri Tanjung umpetan ten mriki "

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin