Topografi

     Desa Bedagung memiliki topografi yang didominasi oleh wilayah perbukitan, dengan kontur tanah yang naik turun dan curam di beberapa bagian. Terletak di kawasan pegunungan bagian selatan Kabupaten Pekalongan, desa ini berada pada ketinggian antara 580 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Lanskapnya dihiasi oleh hamparan hutan dan perkebunan pinus yang mengikuti alur kontur bukit, membentuk pola lereng bertingkat yang khas. Kemiringan tanah yang cukup ekstrim menjadikan aktivitas pertanian dilakukan secara manual. Masyarakat terbiasa memanggul hasil panen dengan berjalan kaki menyusuri jalur naik turun perbukitan.Desa Bedagung memiliki topografi yang didominasi oleh wilayah perbukitan, dengan kontur tanah yang naik turun dan curam di beberapa bagian. Terletak di kawasan pegunungan bagian selatan Kabupaten Pekalongan, desa ini berada pada ketinggian antara 580 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Lanskapnya dihiasi oleh hamparan hutan dan perkebunan pinus yang mengikuti alur kontur bukit, membentuk pola lereng bertingkat yang khas. Kemiringan tanah yang cukup ekstrim menjadikan aktivitas pertanian dilakukan secara manual. Masyarakat terbiasa memanggul hasil panen dengan berjalan kaki menyusuri jalur naik turun perbukitan.

     Kondisi geografis ini juga membuat Bedagung kaya akan sumber mata air dan vegetasi yang lebat, termasuk hutan rakyat serta kawasan hutan produksi. Topografi yang menantang turut membentuk karakter masyarakat yang tangguh secara fisik. Mereka terbiasa dengan aktivitas “sobo alas” istilah lokal yang menggambarkan kebiasaan keluar masuk hutan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hariKondisi geografis ini juga membuat Bedagung kaya akan sumber mata air dan vegetasi yang lebat, termasuk hutan rakyat serta kawasan hutan produksi. Topografi yang menantang turut membentuk karakter masyarakat yang tangguh secara fisik. Mereka terbiasa dengan aktivitas “sobo alas” istilah lokal yang menggambarkan kebiasaan keluar masuk hutan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari