Infrastruktur Pendidikan

     Desa Bedagung memiliki infrastruktur pendidikan dasar berupa satu unit Sekolah Dasar (SD) yang secara administratif terletak di Dukuh Bedagung. Selain itu, tersedia pula kelas bantu untuk kelas 1, 2, dan 3 di Dukuh Sijaha, yang berfungsi memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah tersebut.Desa Bedagung memiliki infrastruktur pendidikan dasar berupa satu unit Sekolah Dasar (SD) yang secara administratif terletak di Dukuh Bedagung. Selain itu, tersedia pula kelas bantu untuk kelas 1, 2, dan 3 di Dukuh Sijaha, yang berfungsi memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah tersebut.

     Fasilitas pendidikan dasar yang tersedia belum sepenuhnya menjamin kemudahan akses bagi seluruh anak-anak usia sekolah di Desa Bedagung. Sebagian siswa, terutama yang tinggal di Dukuh Sijaha dan Dukuh Bulupitu, harus diantar orang tua atau bahkan mengendarai sepeda motor sendiri untuk mencapai sekolah di Dukuh Bedagung.Fasilitas pendidikan dasar yang tersedia belum sepenuhnya menjamin kemudahan akses bagi seluruh anak-anak usia sekolah di Desa Bedagung. Sebagian siswa, terutama yang tinggal di Dukuh Sijaha dan Dukuh Bulupitu, harus diantar orang tua atau bahkan mengendarai sepeda motor sendiri untuk mencapai sekolah di Dukuh Bedagung.

     Jumlah siswa-siswi yang terdaftar di SD tersebut mencapai 62 anak, dengan didukung oleh 8 orang guru, dua di antaranya berstatus sebagai guru honorer. Meskipun layanan pendidikan dasar telah tersedia, anak-anak Desa Bedagung yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) harus bersekolah di desa lain karena belum adanya fasilitas pendidikan lanjutan di desa ini. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait jarak dan aksesibilitas.Jumlah siswa-siswi yang terdaftar di SD tersebut mencapai 62 anak, dengan didukung oleh 8 orang guru, dua di antaranya berstatus sebagai guru honorer. Meskipun layanan pendidikan dasar telah tersedia, anak-anak Desa Bedagung yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) harus bersekolah di desa lain karena belum adanya fasilitas pendidikan lanjutan di desa ini. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait jarak dan aksesibilitas.